Tugas Akhir Vlog Pembatik Level 4 Inovasi Pembelajaran Games Based Learning Dengan Edugame
Alhamdulilah, selesai juga tugas akhir vlog pembatik level 4. Di kesempatan kali ini saya menampilkan vlog yang berjudul "Inovasi Pembelajaran Games Based Learning Dengan Edugame." Materi yang saya sampaikan adalah mengenal nilai tempat suatu bilangan. Adapun tujuan pembelajarannya adalah mengenal nilai tempat satuan dan puluhan dan menentukan nilai tempat suatu bilangan
Tugas Vlog Pembatik Level 4 - Inovasi Pembelajaran Games Based Learning dengan Memanfaatkan Fitur Edugame Portal Rumah Belajar. Video ini merupakan Tugas Akhir Vlog Pembatik Level 4 tahun 2020.
Games based learning adalah jenis serious game yang dirancang untuk tujuan tertentu dalam pembelajaran. Menurut Prasetya, dkk (2013) Game based learning merupakan bentuk pembelajaran berpusat pada pebelajar yang menggunakan game elektronik atau digital untuk tujuan pembelajaran. Model pembelajaran games based learning yang dipadukan dengan fitur edugame membuat pembelajaran menjadi asyik dan menyenangkan. Terlebih dimasa pandemi seperti sekarang ini.
Apa itu Game-based Learning?
Permainan yang dirancang khusus untuk membantu proses belajar mengajar. Dengan menggunakan Game-based Learning kita dapat memberikan stimulus pada tiga bagian penting dalam pembelajaran yaitu Emotional, Intellectual, Psycomotoric. Lalu, mengapa Game-based Learning? Game-based Learning adalah salah satu metode pembelajaran yang cocok dengan kondisi generasi digital saat pandemi seperti sekarang ini, agar pembelajaran menarik dan menyenangkan.
Sintak atau langkah-langkah inovasi pembelajaran Games-Based Learning
Langkah pertama adalah persiapan. Pada prinsipnya hampir sama saat mempersiapkan sesi pembelajaran di kelas seperti biasanya. Artinya, guru menyiapkan materi, apa yang ingin disampaikan dalam sesi ini dan bagaimana materi akan disampaikan. Tentu media yang dipakai adalah media game. Di sini saya menggunakan edugame dari rumah belajar.
Langkah kedua, awali dengan cerita atau narasi yang menarik. Kita bisa sedikit bercerita tentang materi yang akan disampaikan dengan mengemasnya menjadi sebuah narasi seru untuk menarik perhatian murid dan membuat mereka semangat. Bisa juga dijelaskan gambaran singkat tentang permainan yang akan mereka mainkan. Mereka juga dijelaskan harus melakukan apa dalam permainan tersebut.
Selanjutnya langkah ketiga yaitu sesi bermain. Saatnya murid-murid mulai bermain. Kami di sini bermain di fitur edugame rumah belajar. Di saat bersamaan guru bisa melakukan tiga hal, yaitu observasi, intervensi dan jaga sesi. Observasi yaitu untuk mengamati siapa saja yang sudah paham, siapa yang kira-kira masih bingung tentang cara mainnya. Intervensi artinya turun tangan membantu murid yang belum paham. Dan jaga sesi agar semua bisa bermain sekaligus bermain dengan tenang dan menyenangkan.
Kemudian Langkah keempat yaitu diskusi penutup. Begitu sesi bermain selesai jangan benar-benar langsung disudahi, tapi buat sesi diskusi terbuka. Karena guru tadi sudah melakukan observasi mungkin bisa bertanya ke beberapa murid, “kenapa melakukan aksi ini/aksi itu?”, “kenapa tadi membuang/mengambil kartu yang ini dan bukan yang itu?” Di sini guru bisa menggali cara berpikir anak-anak setiap aksi yang dilakukan murid saat tadi bermain. Di sini pula waktu yang tepat untuk bertanya, siapa yang tadi menang? strategi apa yang dipakai? Begitu juga sebaliknya, “hayo, tadi siapa yang kalah? kenapa bisa kalah?” atau bangun sesi diskusi yang lebih mendalam dengan menanyakan pelajaran apa yang didapat dari permainan tadi.
Terakhir adalah evaluasi sesi. Baik evaluasi diri dari segi pemberian narasi hingga penyampaian materi, atau evaluasi seluruh sesi pembelajaran berbasis game. Catat semua hal-hal yang sudah bagus agar dipertahankan di sesi berikutnya lalu tingkatkan dan perbaiki apa yang belum optimal.
Karakteristik game-based learning
Karakteristik game-based learning adalah; 1) Ada tantangan dan penyesuaian: tersedia tantangan yang semakin kompleks, peserta didik dapat menyesuaikan tingkat kesulitan jika diperlukan. Dalam game terdapat level- level, makin tinggi levelnya maka tingkat kesulitannya juga makin tinggi. 2) Menarik dan mengasyikkan: game mampu membuat peserta didik asyik dalam sebuah aktifitas yang mereka pahami tujuannya serta berkaitan dengan pencapaian kompetensi mereka.
Selanjutnya, 3) Tidak menggurui dan berdasar pada pengalaman: peserta didik tidak harus dilatih terlebih dahulu untuk memainkan game, biarkan peserta didik langsung mencoba bermain, mereka mungkin akan kalah atau gagal, lalu mengulang dan memperbarui strategi dalam bermain. 4) Interaktif: peserta didik berinteraksi dengan cara menanggung akibat dari tindakan yang mereka lakukan dan dengan melihat pengaruhnya terhadap game yang dimainkannya. 5) Umpan balik: peserta didik dapat menarik kesimpulan dari umpan balik yang diberikan tentang bagaimana tindakan mereka dapat menimbulkan efek tertentu.
Berikutnya, 6) Sosial dan kerja sama: game harus dapat meningkatkan dialog serta pertukaran pendapat dan pengetahuan diantara para pemain. 7) Keahlian: Semua peserta didik dalam satu kelas tidak diasumsikan memiliki kemampuan yang sama, ada beberapa peserta didik yang dijadikan asisten untuk membantu peserta didik lainnya menjelaskan tentang game dan bagaimana cara memainkannya. 8) Perenungan: peserta didik harus diberikan kesempatan untuk mengevaluasi kinerja mereka dan apa yang mereka pelajari dari memainkan sebuah game, misalnya kenapa mereka gagal/kalah dan bagaimana cara mengatasinya agar tak terulang lagi.
Kelebihan dan kekurangan game-based learning
Kelebihan dari game-based learning antara lain; menjadikan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, membuat siswa berinteraksi atau berperan langsung dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi tersebut, guru dapat mengevaluasi siswa secara langsung pada saat permainan, permainan dapat berkesan dengan kuat dan bertahan lama dalam ingatan siswa dan juga dapat menumbuhkan rasa nyaman, menarik dan menyenagkan dalam proses pembelajaran yang dinilai siswa selalu membosankan.
Sedangkan kekurangannya adalah; membutuhkan alat atau instrumen lebih, suasana kelas sering tidak kondusif, membutuhkan waktu yang cukup banyak, pesiapan dan langkah-langkah yang dilakukan harus dipersiapkan dan diujicobakan terlebih dahulu, sehingga membutuhkan proses yang cukup panjang, dan uasana kelas aktif tetapi sering menimbulkan kegaduhan sehingga menggangu.
Demikian uraian singkat tentang vlog, inovasi pembelajaran dan pemanfaatan fitur edugame yang ada di portal rumah belajar. Pastinya membuat pembelajaran asyik, seru dan menyenangkan bagi peserta didik di rumah. Jadi, ayo kita berinovasi dengan fitur-fitur di portal rumah belajar.
Salam Rumah Belajar, belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Pastikan, merdeka belajarnya, rumah belajar portalnya, maju Indonesia.
Jangan lupa follow media sosial Rumah Belajar juga ya. IG: @belajar.kemdikbud, FB: https://www.facebook.com/PortalRumahBelajar, YouTube: Rumah Belajar Kemendikbud
Sumber:
- Portal Rumah BelajarBensound (https://belajar.kemdikbud.co.id)
- Bensound.com
- Prasetya, D,D., Sakti, W., Patmanthara, S.(2013). Digital Game-Based Learning Untuk Anak Usia Dini. TEKNO,2 (20), 45-50
Belum ada Komentar untuk "Tugas Akhir Vlog Pembatik Level 4 Inovasi Pembelajaran Games Based Learning Dengan Edugame"
Posting Komentar