Bubu Si Kucing Pemalu
Bubu Si Kucing Pemalu |
Setiap pagi, sesaat setelah melakukan salat subuh, aku pun pergi menyiapkan bahan-bahan yang ingin kumasak. Biasanya, di belakangku akan ada dia yang mengikuti sejak dari ruang depan hingga menuju dapur. Saat membuka pintu lemari pendingin, seolah dia tau apa yang akan kuambil untuk kuberikan padanya. Ekornya ia kibas-kibaskan, dan tubuhnya pun ia usapkan manja di sela-sela kakiku.
Langsung saja beberapa potong ceker ayam kuberikan padanya. Dan dengan semangat, dia akan melahap sampai tandas tak tersisa. Ia akan mengeong seolah mengucapkan rasa terimakasihnya, dan kemudian berlalu pergi entah kemana.
Dia adalah Bubu. Kucing jantan berwarna keabu-abuan itu memang awalnya adalah kucing tamu yang sering berkunjung ke rumahku. Entah dari mana asalnya. Tiba-tiba saja muncul mencuri perhatianku dan dua putriku, Azimah juga Najah.
Sebelumnya kami memang belum pernah memelihara kucing. Karena kami masih tinggal berpindah-pindah, jadi kami memutuskan untuk tidak memelihara binatang apapun. Khawatir akan merepotkan nantinya. Dan sebenarnya, hal itu juga dikarenakan aku punya pengalaman kuang enak dengan makhluk bernama kucing.
Dulu, ketika kami pindah ke rumah yang baru, persis di sebelah rumah tinggallah seorang nenek dengan suaminya. Di rumah itu banyak sekali kucing. Mulai dari yang kecil hingga yang besar. Jumlahnya sekitar dua puluhan.
Karena hanya seorang diri saja si nenek mengurus kucing-kucingnya, akhirnya ia tidak mengurus kucing-kucing tersebut dengan baik. Hanya sekedar diberi makan saja tanpa memperhatikan sanitasi dan kebersihan rumah serta lingkungan disekitarnya. Alhasil, kucing-kucing tersebut sering buang air sembarangan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap di sekiar rumah.
Bahkan ada seekor anak kucing yang sering menyelinap masuk ke rumahku. Dan tanpa sepengetahuan kami, ia pub di tempat-tempat tertentu. Seperti di atas kasur dan di antara tumpukan pakaian bersih. Hingga kejadian itu berulang beberapa kali. Ia masih saja bisa menyelinap masuk dan pub di rumah. Betapa kesalnya kami. Oleh karenanya, kami jadi lebih meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai ada kucing si nenek masuk ke rumah. Apalagi sampai buang air sembarangan di dalam rumahku.
Waktu berlalu. Karena usia nenek yang sudah renta, suatu hari menjelang siang, si nenek dikabarkan meninggal dunia. Kami semua kaget, karena kejadiannya begitu mendadak. Pagi harinya saat hendak pergi mengajar, aku masih bertemu dan menyapanya. Saat itu ia hendak berangkat berbelanja ke pasar.
Beberapa hari setelah kepergian sang nenek, suaminya pindah ke rumah kerabatnya. Kucing-kucing milik nenek itu pun akhirnya tidak ada yang mengurus. Dan beberapa waktu kemudian, kucing-kucing tersebut tiba-tiba lenyap. Entah mereka pergi kemana. Yang jelas, rumah menjadi kosong tanpa penghuni dan tanpa seekor kucing pun.
Lalu, pindahlah satu keluarga yang mengontrak di rumah tersebut. Mereka rupanya memiliki seekor kucing berwarna kuning. Namanya Ciko. Ciko senang sekali bermain di rumahku. Azimah dan Najah sangat menyukai Ciko, kucing yang pandai dan lucu. Namun sayang, tidak lama kemudian keluarga itu pindah rumah. Ciko pun dibawanya. Sedih sekali Azimah dan Najah. Rupanya mereka sudah jatuh cinta dan ingin sekali memiliki kucing.
Pucuk dicinta ulam tiba. Muncullah seekor kucing kampung jantan berbulu abu-abu. Mereka akhirnya sepakat mengurus kucing tersebut dan menamainya Bubu. Bubu ini kucing yang pemalu. Tingkah lakunya menggemaskan. Senangnya bermanja-manja. Ia tau betul kapan waktunya makan dan juga bermalas-malasan.
Bubu di tempatkan di teras. Setiap hari menjelang subuh, saat aku membuka jendela, maka ia akan langsung melompat masuk dan meminta jatah sarapan paginya. Ia pun makan sambil menemaniku masak dan beberes di dapur.
Kehadiran Bubu di antara kami, mengasah kecerdasan naturalis yang dimiliki anak-anak. Mereka juga belajar tentang kepedulian, kasih sayang dan rasa tanggung jawab. Bahwa ciptaan Allah SWT yang satu ini, yang juga binatang kesayangan Nabi Muhammad SAW, adalah makhluk yang harus kita jaga dan lindungi.
Belum ada Komentar untuk "Bubu Si Kucing Pemalu"
Posting Komentar